Memperingati Hari Anak Nasional: Anak-Anak Indonesia Bersuara dan Berkarya!

Tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional. Sejak pandemi melanda Indonesia, peringatan hari anak nasional sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini Rumah Faye memperingati Hari Anak Nasional dengan mengadakan lomba menggambar “yuk pakai masker” yang diikuti peserta usia 5-12 tahun dan lomba video edukatif dan kreatif tentang upaya pencegahan Covid-19, dampak Covid-19, dan suara anak untuk Pemerintah yang diikuti peserta usia 13-17 tahun. Rumah Faye mengangkat tema “Anak Indonesia pasti bisa Cegah Covid-19”. Tema ini dipilih karena mempresentasikan harapan dan optimisme anak-anak Indonesia. Meskipun di situasi sulit terutama di masa pandemi ini tidak menghalangi anak-anak Indonesia untuk berani, peduli terhadap sesama, dan tetap memotivasi diri untuk terus tumbuh dan berkembang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengampanyekan pentingnya melindungi anak-anak kepada masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga mengajak anak-anak untuk berpartisipasi mencegah penyebaran Covid-19.  Kegiatan ini diikuti oleh 255 pendaftar dari berbagai wilayah Indonesia dengan rincian sebanyak 192 peserta mengikuti lomba menggambar dan 48 peserta mengikuti lomba video edukatif dan kreatif.

Bersuara dan Berkarya

Melalui karya-karya yang dilombakan, anak-anak juga menyampaikan suara hatinya kepada masyarakat dan pemerintah. Pada lomba menggambar misalnya, mayoritas suara yang disampaikan hampir sama yaitu seruan untuk mematuhi protokol kesehatan yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M). Dengan menggambar, anak-anak dapat menyampaikan pendapat, berimajinasi, dan berkreatifitas tanpa batas. Hal ini merupakan bagian dari pemenuhan hak-hak anak itu sendiri. Pandemi telah merenggut ribuan nyawa termasuk anak-anak, untuk itu penting kiranya agar orang dewasa tidak mengabaikan protokol kesehatan karena anak-anak jugalah yang menanggung dampaknya. 


Pada lomba video edukatif dan kreatif suara yang disampaikan anak-anak cukup beragam dan dibuat dengan kreatif. Video disajikan dalam bentuk vlog, motion grafis, dan tiktok. Ada yang menarasikan secara puitis, dramatis, dan tidak ketinggalan menambahkan unsur komedi. Informasi yang disampaikan mulai dari informasi tentang apa itu virus Corona, penyebarannya serta langkah-langkah pencegahannya. Ada juga yang bercerita tentang dampak Covid terhadap kehidupan anak-anak. Menurut peserta lomba, semenjak pandemi anak-anak tidak dapat bermain di luar, ada kerinduan ingin bertemu kawan-kawan, belajar menjadi terganggu karena masalah jaringan dan kuota, terganggunya konsentrasi belajar dan kesehatan mental, hingga kekerasan yang terjadi pada anak di rumah termasuk isu perkawinan anak juga turut disuarakan. Selain dampak negatif, anak-anak merasakan dampak positif yaitu selama belajar secara daring anak menjadi mampu menguasai teknologi, anak-anak bisa melakukan hobinya dan mendapatkan pengetahuan baru karena pengalamannya mengikuti berbagai webinar. Selain itu, ada juga yang menyampaikan kekhawatiran dan keprihatinannya karena pandemi membuat banyak orang kehilangan pekerjaan sehingga tidak bisa menafkahi keluarga. Anak-anak juga meminta kepada Pemerintah agar lebih memperhatikan pemenuhan hak-hak anak terutama pada aspek pendidikan. Berbagai harapan dan doa juga disampaikan melalui video-video tersebut agar Indonesia segera pulih kembali. Semangat dan dukungan juga diberikan untuk masyarakat yang berjuang di luar sana agar bisa melalui situasi pandemi ini dengan kuat dan tabah. 

Suara-suara di atas mempresentasikan suara anak-anak Indonesia. Pandemi telah membuat situasi menjadi sulit, anak-anak dituntut menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru. Namun suara-suara di atas menunjukan bahwa pandemi bukan halangan untuk berhenti bermimpi dan bersuara. Pandemi adalah ujian dalam kehidupan nyata. Untuk mengerjakannya perlu bahu-membahu dengan membangun solidaritas, melatih kepedulian, menciptakan solusi secara kreatif, dan mampu bersikap optimis. Dengan demikian anak-anak Indonesia akan memiliki jiwa kemanusiaan, toleransi, dan kemandirian yang menjadi modal dan kekayaan untuk membangun bangsa Indonesia lebih kuat, unggul, dan hebat karena “Anak Indonesia pasti bisa!”.

Selamat Hari Anak Nasional!

Penulis: Lina Yanti (Staf Pencegahan dan Pemulihan Rumah Faye)
Penyunting: Rheka Rizqiah Ramadhani
Penerjemah: Clarissa Cita Magdalena

Subscribe
Notify of
guest
3 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Ahmad

Keren banget

Imam Mukhlishin

Yoiiii

Imam Mukhlishin

Mantapppp

Facebook
Twitter
WhatsApp
3
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x